, – PSSI membantah adanya pemberian sejumlah uang kepada para pemain diaspora yang mengikuti program naturalisasi untuk memperkuat Timnas Indonesia. Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi mengatakan bahwa proses pewarganegaraan sepenuhnya menjadi pilihan dari setiap pemain keturunan.
“Soal naturalisasi kami tidak pernah membayar atau memberikan nilai kepada mereka. Bahkan ada beberapa pemain seperti Shayne Pattynama dan beberapa lainnya malah orang tua dan kakeknya yang sangat berharap anak-anak ini bisa memperkuat tanah kelahiran orang tuanya, tanah kelahiran leluhurnya,” kata Yunus Nusi di Senayan, Jakarta, pada Senin, 4 November 2024.
Yunus menjawab sejumlah pertanyaan soal sumber dana yang digelontorkan PSSI untuk program naturalisasi dalam rapat bersama Komisi X atau Komisi Olahraga Dewan Perwakilan Rakyat. Ia membuktikan pernyataannya dengan memberikan contoh para pemain yang bersemangat membela Timnas Indonesia, bahkan ketika mengalami cedera. Ia mengklaim setiap pemain naturalisasi merasa bangga bisa membela tanah kelahiran orangtua dan kakek-neneknya.
“Makanya sampai saat ini kami tidak pernah memberikan nilai apapun kepada mereka. Mereka juga memiliki semangat yang kuat untuk bisa bermain dengan Timnas Indonesia dan bagi mereka itu sebuah kebanggaan. Bisa dilihat dari media sosial mereka yang kerap menyampaikan kebanggaannya saat membela Timnas Indonesia,” kata Yunus.
Saat ini, Timnas Indonesia sedang memproses naturalisasi pemain sepak bola asal keturunan Belanda, Kevin Diks. Saat ini, ia bermain di FC Copenhagen, klub asal Denmark. Pria berusia 28 tahun itu akan mengambil sumpah kewarganegaraan di Denmark pada 7 November 2024. PSSI berharap Diks bisa membela Timnas Indonesia saat menghadapi Arab Saudi pada 19 November mendatang di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, juru taktik asal Korea Selatan itu memasukkan 15 nama pemain naturalisasi dari 27 pemain. Timnas Indonesia akan laga kandang, berhadapan dengan Jepang dan Arab Saudi.
Di antaranya ada Maarten Paes (FC Dallas), Jay Idzes (Venezia FC), Jordi Amat (Johor Darul Ta’zim FC), Mees Hilgers (FC Twente), Justin Hubner (Wolves U-21), Calvin Verdonk (NEC Nijmegen), Shayne Pattynama (KAS Eupen), Sandy Walsh (KV Mechelen), Thom Haye (Almere City), Nathan Tjoe-A-On (Swansea City), Ivar Jenner (FC Utrecht). Ada pula di lini depan yakni Ragnar Oratmangoen (FCV Dender), Marselino Ferdinan (Oxford United), Rafael Struick (Brisbane Roar), dan Eliano Reijnders (PEC Zwolle).