Kitab Sullamut Taufiq Larangan dalam Jual Beli

July 22, 2025

Setelah memahami prinsip-prinsip dasar muamalah dan tata cara jual beli yang dibenarkan dalam syariat, pembahasan dilanjutkan dengan hal yang tak kalah penting, yaitu Larangan dalam Jual Beli.

Islam tidak hanya mengatur apa yang boleh dilakukan. Tetapi juga memberikan batasan terhadap praktik-praktik yang merugikan, menipu, atau menimbulkan ketidakadilan dalam transaksi. Dalam bab ini, dijelaskan berbagai bentuk jual beli yang dilarang. Seperti jual beli dengan unsur riba, gharar (ketidakjelasan), penipuan, monopoli, serta praktik curang lainnya.

Pembahasan ini bertujuan untuk menjaga keadilan dan kejujuran dalam bermuamalah, serta melindungi hak dan kepentingan semua pihak yang terlibat. Dengan memahami larangan-larangan ini, seorang Muslim diharapkan mampu menjalankan aktivitas ekonominya secara halal, bersih, dan berkah.

Larangan dalam Jual Beli


فَصْلٌ : في مَنْهِيّاتٍ مِنَ البُيُوعِ

يَحْرُمُ الرِّبا فِعْلُهُ وأَكْلُهُ وأَخْذُهُ وكِتابَتُهُ وشَهادَتُهُ وحِيْلَتُهُ، وهو [أَنْواعٌ مِنها]: بَيْعُ أَحَدِ النَّقْدَيْنِ بِالآخَرِ نَسِيئَةً [أي لِأَجَلٍ]، أو [بَيْعُ أحَدِ النَّقْدَيْنِ بِالآخَرِ] بِغَيْرِ تَقابُضٍ [في مَجْلِسِ العَقْدِ ولَوْ بِغَيْرِ اشْتِراطِ أَجَلٍ]، أو [بَيْعُ أحَدِ النَّقْدَيْنِ] بِجِنْسِهِ كَذٰلك [أي نَسِيئَةً أو بِغَيْرِ تَقابُضٍ] ، أو [بَيْعُ أحَدِ النَّقْدَيْنِ بِجِنْسِهِ] مُتَفاضِلًا [بِالوَزْنِ]،



و[بَيْعُ] المَطْعُوماتِ بَعْضِها بِبَعْضٍ كَذٰلك [أي نَسِيئَةً أو بِغَيْرِ تَقابُضٍ ولَوْ بِغَيْرِ جِنْسِهِ، ومُتَفاضِلًا إنْ كانَ بِجِنْسِهِ] ؛ ويَحْرُمُ بَيْعُ ما لم يَقْبِضْهُ؛ و[يَحْرُمُ بَيْعُ] اللَّحْمِ بِالحَيَوانِ؛ و[يَحْرُمُ بَيْعُ] الدَّيْنِ بِالدَّيْنِ؛ و[يَحْرُمُ] بَيْعِ الفُضُوليِّ [وهو مَنْ يَبِيعُ ما لَيْسَ لَهُ عليه مِلْكٌ ولا وِلايَةٌ]؛ و[يَحْرُمُ بَيْعُ] ما لم يَرَهُ [إلّا في بَيْعِ المَوْصُوفِ في الذِّمَّةِ وفي السَّلَمِ]؛ و[يَحْرُمُ] بَيْعُ غَيْرِ المُكَلَّفِ وعليه [أي الشِّراءُ منه والبَيْعُ له]؛ و[يَحْرُمُ بَيْعُ] ما لا مَنْفَعَةَ فيه؛ أو [ما] لا قُدْرَةَ على تَسْلِيمِهِ [أي يَحْرُمُ بَيْعُهُ]؛ أو [بَيْعٌ] بِلا صِيغَةٍ [فَيَحْرُمُ] ؛ و[يَحْرُمُ] بَيْعُ ما لا يَدْخُلُ تَحْتَ المِلْكِ كَالحُرِّ والأَرْضِ المَواتِ؛

و[يَحْرُمُ] بَيْعُ المَجْهُولِ؛ و[يَحْرُمُ بَيْعُ] النَّجِسِ، كَالكَلْبِ [والدَّمِ] وكُلِّ مُسْكِرٍ [مائِعٍ]؛ و[يَحْرُمُ بَيْعُ] مُحَرَّمٍ [أي ما يَحْرُمُ اسْتِعْمالُهُ مُطْلَقًا] كالطُّنْبُورِ [والتِّمْثالِ المُجَسَّمِ لِحَيَوانٍ، والصَّلِيبُ ولو مِنْ ذَهَبٍ ولو لِلزِّينَةِ (ويَكْفُرُ مَنْ يَبِيعُهُ لِمَنْ يَعْلَمُ أنَّهُ يُرِيدُهُ لِلْكُفْرِ)] ؛ ويَحْرُمُ بَيْعُ الشَّيْءِ الحَلالِ الطّاهِرِ على مَنْ تَعْلَمُ أنَّهُ يُرِيدُ أنْ يَعْصِيَ بِهِ [كَبَيْعِ العِنَبِ لِمَنْ تَعْلَمُ أنَّهُ يُرِيدُهُ لِيَصْنَعَ منه خَمْرًا لِلشُّرْبِ المُحَرَّمِ] ؛ و[يَحْرُمُ بَيْعُ] الأَشْياءِ المُسْكِرَةِ [ولَوْ طاهِرَةً كَالحَشِيشَةِ] ؛ ولا يَصِحُ بَيْعُ المُكْرَهِ؛ ويَحْرُمُ بَيْعُ المَعِيبِ بِلا إظْهارٍ لِعَيْبِهِ؛


ولا تَصِحُّ قِسْمَةُ تَرِكَةِ مَيِّتٍ، ولا بَيْعُ شَيْءٍ منها، ما لم تُوَفَّ دُيُونُهُ ووَصاياهُ، وتُخرَجْ أُجْرَةُ حَجَّةٍ وعُمْرَةٍ إنْ كانا عليه، إلّا أنْ يُباعَ شَيْءٌ [مِنَ التَّرِكَةِ] لِقَضاءِ هٰذه الأَشْياءِ، فَالتَّرِكَةُ كَمَرْهُونٍ بِذٰلك؛


كـ[ـذٰلك يَحْرُمُ بَيْعُ] رَقِيقٍ جَنَى، ولَوْ بِأَخْذِ دانِقٍ، [و]لا يَصِحُّ بَيْعُهُ، حَتَّى يُؤَدَّى ما بِرَقَبَتِهِ، أوْ يَأْذَنَ الغَرِيمُ في بَيْعِهِ؛ ويَحْرُمُ أنْ يُفَتِّرَ رَغْبَةَ المُشْتَرِي أو البائعِ بَعْدَ اسْتِقْرارِ الثَّمَنِ لِيَبِيعَ عليه أو لِيَشْتَرِيَ منه، وبَعْدَ العَقْدِ في مُدَّةِ الخِيارِ أَشَدُّ؛


و[يَحْرُمُ] أنْ يَشْتَرِيَ الطَّعامَ [أي القُوتَ كالقَمْحِ] وَقْتَ الغَلاءِ والحاجَةِ لِيَحْبِسَهُ ويَبِيعَهُ بِأَغْلَى؛ و[يَحْرُمُ] أنْ يَزِيدَ في [ثَمَنِ] سِلْعَةٍ لِيَغُرَّ غَيْرَهُ؛ و[يَحْرُمُ] أنْ يُفَرِّقَ بَيْنَ الجارِيَةِ ووَلَدِها قَبْلَ التَّمْيِيزِ [بِنَحْوِ بَيْعِ أَحَدِهما دُونَ الآخَرِ]؛


و[يَحْرُمُ] أنْ يَغُشَّ [في البَيْعِ]؛ أو يَخُونَ في الكَيْلِ والوَزْنِ والذَّرْعِ والعَدِّ؛ أو يَكْذِبَ [في البَيْعِ]؛ ويَحْرُمُ أنْ يَبِيعَ القُطْنَ أو غَيْرَهُ مِنَ البَضائِعِ ويُقْرِضَ المُشْتَرِيَ مَعَهُ دَراهِمَ و[يَشتَرِطَ عليه أنْ] يَزِيدَ في ثَمَنِ تِلْكَ البِضاعَةِ لِأجْلِ القَرْضِ؛ و[يَحْرُمُ] أنْ يُقْرِضَ الحائكَ أو غَيْرَهُ مِنَ الأُجَراءِ و[يَشْتَرِطَ عليه أنْ] يَسْتَخْدِمَهُ بِأَقَلَّ مِنْ أُجْرَةِ المِثْلِ لِأَجْلِ ذٰلك القَرْضِ، ويُسَمُّونَ ذٰلك [القَرْضَ في هٰذه المُعامَلَةِ والَّتِي قَبْلَها] الرَّبْطَةَ؛ و[يَحْرُمُ] أنْ يُقْرِضَ الحَرّاثِينَ إلى وَقْتِ الحَصادِ [ويَشْتَرِطَ أنَّهُمْ يَنْتَظِرُونَ الحَصادَ] ثُمَّ يَبِيعُونَ عليه طَعامَهُمْ بِأَوْضَعَ مِنَ السِّعْرِ قَلِيلًا، ويُسَمُّونَ ذٰلك المَقْضِيَّ. وكَذا جُمْلَةٌ مِنْ مُعامَلاتِ أَهْلِ هٰذا الزَّمانِ – أو أَكْثَرُها – خارِجَةٌ عَنْ قانُونِ الشَّرْعِ.

فَعَلَى مُرِيدِ رِضا رَبِّهِ [أيْ نَيْلِ ثَوابِهِ والفَوْزِ بِإِكْرامِهِ]، وسَلامَةِ دِينِهِ ودُنْياهُ، أنْ يَتَعَلَّمَ ما يَحِلُّ وما يَحْرُمُ، مِنْ عالِمٍ ،وَرِعٍ، ناصِحٍ، شَفِيقٍ على دِينِهِ؛ فَإنَّ طَلَبَ الحَلالِ فَرِيضَةٌ على كُلِّ مُسْلِمٍ.

Pasal: Tentang penjualan terlarang


Haram mengerjakan riba, memakan, mengambil kemanfaatan, menulis, menyaksikan dan merekayasanya. 

Riba adalah : Menjual salah satu dari emas dan perak (barang) dengan sesuatu yang lain dengan tempo. Tidak saling menyerahkan atau menjual dengan jenis yang sama. Begitu juga menjual adanya kelebihan, dan menjual sebagian makanan dengan makanan lain. 

Hukumnya haram menjual barang yang belum diterimakan, menjual daging dengan hewan. Menjual hutang dengan hutang, menjual barang yang bukan miliknya, sesuatu yang tidak kelihatan, menjualnya seseorang yang bukan mukallaf. Sesuatu yang tidak bermanfaat, dan sesuatu yang tidak mampu diserahkan, menjual tanpa shighat (ucapan serah terima barang). Juga menjual sesuatu yang tidak dibawah kepemilikan, seperti menjual orang merdeka dan menjual tanah mati (tak berfungsi). Dan juga menjual barang yang belum diketahui, menjual barang najis seperti anjing dan setiap sesuatu yang memabukkan. 

Larangan Menjual Barang Haram


Serta menjual barang yang diharamkan seperti halnya biola. Dan haram pula menjual barang halal dan suci kepada orang yang kamu mengetahuinya bahwa dia akan berbuat maksiat. Menjual barang-barang yang memabukkan (narkoba), menjual barang cacat yang tidak diperlihatkan sebenarnya. Juga tidak sah membagi harta tinggalannya mayit dan menjualnya sebelum hutangnya dilunasi. Wasiatnya terpenuhi serta ongkos haji dan umrah telah dikeluarkan jika itu ada. Tidak haram menjual barang (tinggalannya mayit) kecuali untuk melunasi semuanya, karena harta tinggalannya mayit sebagaimana barang yang digadaikan untuk itu. 

Seperti halnya budak yang melukai meskipun dengan 1/6 dirham maka tidaklah sah menjualnya. Sampai ongkos kebudakannya diserahkan atau orang yang menghutangi telah mengijinkan dalam menjualnya. Haram pula mengendorkan rangsangan penjual dan pembeli setelah ditetapkannya harga yang akan dijual dan dibeli. Dan sangat diharamkan sesudah akad jadi dalam masa khiyar. 

Juga haram membeli makanan di saat sedang mahal dan sangat membutuhkan yang tujuannya adalah menimbun. Dan menjualnya lagi dengan harga yang lebih mahal, menambah harga barang guna menarik konsumen lain dengan menipu. Haram juga memisahkan perempuan dan anaknya sebelum masa tamyiz (pintar), menipu menggelapkan takaran, timbangan, sehasta dan hilangan serta membohongi. Dan haram menjual kapas dan lain-lainnya dari barang dagangan serta menghutangkan kepada pembeli diatas satu dirham dan melebihi harga barang itu untuk dihutang-kan. Menghutangi tukang tenun alau lainnya dan memperkerjakannya dengan gaji yang lebih rendah di banding harga umum (UMR). 

Jual Beli yang Masih Basah


Ulama memberi nama jual beli itu dengan sebutan jual beli yang masih basah, atau haram menghutangi petani sampai waktu panen. Kemudian mereka menjualnya dengan harga rendah, dan para ulama menamainya sebagai jual beli yang disetorkan. Begitu juga beberapa muamalah jaman sekarang yang keluar dari balasan syara’. Maka wajib bagi orang yang mencari ridha Allah yang Maha Suci, mencari keselamatan agama serta dunianya. Agar mengetahui yang halal dan yang haram dari orang alim lagi wara’, pemberi nasehat dan belas kasihan terhadap agamanya. Karena sesungguhnya mencari kehidupan yang halal adalah merupakan kewajiban bagi orang muslim.

Demikianlah uraian tentang Kitab Sullamut Taufiq Larangan Dalam Jual Beli Karya Syaikh Abdullah bin Husain bin Thohir bin Alawi Al-Hadhromi Asy-Syafi’i (1191–1272 H). Setelah memahami Kitab Sullamut Taufiq Larangan dalam Jual Beli, selanjutnya anda dapat melanjutkan ke Kitab Sullamut Taufiq Kewajiban Menafkahi Kerabat.

Advertisement 1
Ini adalah kolom untuk iklan. Jika berminat pasang iklan silahkan hubungi kami dengan klik tombol dibawah
Pasang Iklan
Advertisement 2
Ini adalah kolom untuk iklan. Jika berminat pasang iklan silahkan hubungi kami dengan klik tombol dibawah
Pasang Iklan
Advertisement 3
Ini adalah kolom untuk iklan. Jika berminat pasang iklan silahkan hubungi kami dengan klik tombol dibawah
Pasang Iklan

Leave a Comment

Advertisement 1
Ini adalah kolom untuk iklan. Jika berminat pasang iklan silahkan hubungi kami dengan klik tombol dibawah
Pasang Iklan
Advertisement 2
Ini adalah kolom untuk iklan. Jika berminat pasang iklan silahkan hubungi kami dengan klik tombol dibawah
Pasang Iklan
Advertisement 3
Ini adalah kolom untuk iklan. Jika berminat pasang iklan silahkan hubungi kami dengan klik tombol dibawah
Pasang Iklan
Advertisement 1
Ini adalah kolom untuk iklan. Jika berminat pasang iklan silahkan hubungi kami dengan klik tombol dibawah
Pasang Iklan
Advertisement 2
Ini adalah kolom untuk iklan. Jika berminat pasang iklan silahkan hubungi kami dengan klik tombol dibawah
Pasang Iklan
Advertisement 3
Ini adalah kolom untuk iklan. Jika berminat pasang iklan silahkan hubungi kami dengan klik tombol dibawah
Pasang Iklan

Post Info

Advertisement 1
Ini adalah kolom untuk iklan. Jika berminat pasang iklan silahkan hubungi kami dengan klik tombol dibawah
Pasang Iklan
Advertisement 2
Ini adalah kolom untuk iklan. Jika berminat pasang iklan silahkan hubungi kami dengan klik tombol dibawah
Pasang Iklan
Advertisement 3
Ini adalah kolom untuk iklan. Jika berminat pasang iklan silahkan hubungi kami dengan klik tombol dibawah
Pasang Iklan

Latest Posts

Advertisement 1
Ini adalah kolom untuk iklan. Jika berminat pasang iklan silahkan hubungi kami dengan klik tombol dibawah
Pasang Iklan
Advertisement 2
Ini adalah kolom untuk iklan. Jika berminat pasang iklan silahkan hubungi kami dengan klik tombol dibawah
Pasang Iklan
Advertisement 3
Ini adalah kolom untuk iklan. Jika berminat pasang iklan silahkan hubungi kami dengan klik tombol dibawah
Pasang Iklan