Inilah sebuah hikayat yang dikutip dari Khalid Muhammad Khalid dalam bukunya berjudul “Mengenal Pola Kepemimpinan Umat dari Karakteristik Perihidup Khalifah Rasulullah” (1984) yang memaparkan tentang Abu Bakar As-Siddiq yang menceritaka mimpinya kepada seorang pendeta nasrani.
Lalu, Apa Mimpi Abu Bakar As-Siddiq Yang Diceritakan Kepada Seorang Pendeta Nasrani?
Pada saat Muhammad SAW diangkat menjadi rasul dan 3 tahun masa-masa periode dakwah pertama, Abu Bakar –kala itu dia dipanggil Atiq–tidak berada di Mekkah. Ia sedang melakukan perjalanan dagang ke Suriah. Selama di sana, ia bersahabat dengan rahib-rahib dan pendeta-pendeta yang masih memegang keyakinan agama Ibrahim AS.
Ditulis oleh Khalid Muhammad Khalid dalam bukunya berjudul “Mengenal Pola Kepemimpinan Umat dari Karakteristik Perihidup Khalifah Rasulullah” (1984). Yang memaparkan dari mereka, Abu Bakar mendapat berita-berita mengenai akan datangnya seorang nabi.
Abu Bakar mendengar berita dari para Ahli Kitab ini, baik yang di Mekkah maupun yang di Suriah, bahwa seorang nabi akan muncul di Mekkah, yaitu sebuah negeri yang terdapat Kakbah di dalamnya.
Mimpi Abu Bakar
Dikisahkan bahwa pada suatu malam di Suriah, ketika urusan dagangnya sudah selesai, beberapa hari menjelang kepulangannya ke Mekkah Abu Bakar bermimpi. Dilihatnya bulan telah meninggalkan tempatnya di ufuk tinggi turun di Mekkah, kemudian ia terpecah-pecah, tersebar ke seluruh bangunan dan rumah-rumah. Kepingan-kepingan tadi kemudian bersatu kembali dan menjadi utuh seperti semula, kemudian bertengger di bilik rumah Abu Bakar.
Abu Bakar segera terbangun dari mimpinya, dan mimpi itu terus mengusik pikirannya. Maka ditemuinyalah salah seorang pendeta suci yang telah dikenalnya dengan baik dan dia menceritakan mimpi ini kepadanya.
Wajah pendeta itu tampak berseri-seri, lalu dia berkata kepada Abu Bakar, “Rupanya telah datang saatnya baginya!”
“Siapakah yang engkau maksudkan?” tanya Abu Bakar. “Apakah Nabi yang sedang kita tunggu-tunggu itu?”
“Benar,” ujar sang Pendeta, “dan engkau akan beriman kepadanya dan akan menjadi orang yang paling berbahagia karenanya.”
Demikianlah kisah tentang Mimpi Abu Bakar As-Siddiq Yang Diceritakan Kepada Seorang Pendeta Nasrani.