Penggunaan Kembali Baterai Sebagai Solusi Lingkungan
Baterai adalah bahan utama dalam mencapai tujuan iklim net-zero, yang diperlukan untuk menyimpan energi dari sumber terbarukan untuk digunakan saat sangat dibutuhkan.
Menurut Skenario Nol Emisi Bersih Badan Energi Internasional (IEA) pada tahun 2050, baterai adalah bagian penting dari sistem energi global saat ini dan merupakan teknologi energi dengan pertumbuhan tercepat di pasar.
Namun pembuatan baterai menimbulkan biaya finansial dan lingkungan. Terlebih lagi, baterai yang sudah habis masa pakainya dapat melepaskan polutan beracun jika tidak dibuang dengan benar dan berkontribusi terhadap masalah limbah elektronik.
IEA memperkirakan bahwa baterai yang tidak lagi memenuhi standar penggunaan pada kendaraan listrik (EV) biasanya mempertahankan hingga 80% dari total kapasitas yang dapat digunakan. Mengingat meningkatnya jumlah kendaraan listrik, pemanfaatan kembali kendaraan tersebut menawarkan solusi berharga untuk penyimpanan energi.
Masalah Teknis
Namun perjalanan menuju baterai bekas tidaklah mulus, karena tantangan teknologi dan peraturan masih menjadi hambatan dalam penerapannya. Risikonya tidak hanya ada pada proses penggunaan kembali baterai, namun juga pada penggunaannya. Terlebih lagi, banyak negara dan wilayah mengembangkan persyaratan dan peraturan berbeda. Terkait penggunaan kembali dan penggunaan kembali baterai, yang berpotensi menimbulkan masalah teknis atau keselamatan.
Standar internasional adalah alat penting dalam mengatasi tantangan ini. IEC 63338 diterbitkan secara langsung mengatasi hal ini. Yakni dengan memberikan panduan tentang penggunaan kembali dan penggunaan kembali sel dan baterai sekunder. Panduan ini mencakup risiko keselamatan yang terkait dengan sistem ion litium dan nikel. Serta aspek-aspek seperti menentukan kesesuaian untuk digunakan kembali atau digunakan kembali, pemberitahuan peringatan produsen, dan banyak lagi.
Standar ini dikembangkan oleh komite teknis IEC untuk sel sekunder dan baterai yang mengandung elektrolit basa atau non-asam lainnya, TC 21/SC 21A.
Ini adalah standar terbaru dari sejumlah standar TC 21/SC 21A yang dirancang untuk mendukung penggunaan kembali dan repurposing baterai. Serta sistem penyimpanan energi baterai secara aman dan andal.
Hal lain yang dikeluarkan oleh komite ini mencakup IEC 63330-1. Yaitu persyaratan umum untuk penggunaan kembali sel sekunder, modul, paket baterai, dan sistem baterai. Juga IEC 62933-4-4 (persyaratan lingkungan untuk sistem penyimpanan energi berbasis baterai (BESS) dengan baterai bekas). Dan IEC 62933-5-3 (persyaratan keselamatan untuk sistem EES yang terintegrasi dengan jaringan).