“Culinary Class Wars” dan “Gyeongseong Creature” dari Netflix membuat gelombang signifikan, menunjukkan bahwa konten buatan Korea disukai oleh pemirsa internasional tidak hanya dalam drama tetapi juga dalam kategori reality show.
Raksasa streaming tersebut mengatakan pada hari Rabu bahwa “Culinary Class Wars” memperoleh 4 juta penayangan dari 30 September hingga 6 Oktober, mencapai 10 besar di 18 negara, termasuk No. 1 di empat wilayah seperti Korea, Hong Kong, Singapura, dan Taiwan.
Dengan popularitas ini, acara kompetisi memasak ini menjadi reality show Netflix Korea pertama yang mencapai No. 1 global di chart 10 Acara TV Non-Inggris Teratas selama tiga minggu berturut-turut.
“Perang Kelas Kuliner” mempertemukan 80 ahli kuliner tersembunyi melawan 20 koki selebriti. Pertunjukan tersebut mengklasifikasikan 80 koki sebagai kelas “sendok hitam” dan 20 koki sebagai kelas “sendok putih”, yang tampaknya dipengaruhi oleh kategorisasi kuno pihak yang berlawanan sebagai hitam dan putih dalam budaya Asia Timur.
Popularitas program ini telah menghasilkan banyak meme online, dengan beragam latar belakang para koki menciptakan karakter yang menarik.
Acara 12 episode ini menayangkan dua episode terakhirnya pada hari Selasa, mengungkapkan pemenangnya setelah serangkaian tantangan yang keterlaluan dan kesimpulan yang mendebarkan.
Semifinal ini secara khusus memikat penonton dengan tantangan yang mengharuskan para koki menciptakan hidangan berbahan dasar tahu yang inovatif dalam batas waktu 30 menit.
Bloomberg melaporkan bahwa daya tarik acara ini melampaui Korea bagi pemirsa internasional dan telah memberikan kehidupan baru ke dalam industri restoran Korea, yang telah mengalami kesulitan sejak pandemi COVID-19.
“Popularitas acara ini telah menciptakan gebrakan online, meme, dan karakter penuh warna dari para koki dari pertarungan kuliner dan menghidupkan kembali bisnis makanan Korea, yang sebagian besar telah mengalami kesulitan sejak pandemi,” Bloomberg melaporkan pada hari Rabu.
Bertempat di Gyeongseong (Seoul era kolonial) tahun 1945, musim pertama mengikuti aliansi yang tidak terduga antara Tae-sang, seorang pegadaian yang makmur dan Chae-ok (Han So-hee), yang bekerja dengan ayahnya untuk melacak orang hilang. Bersama-sama, mereka mengungkap peristiwa misterius yang terkait dengan proyek rahasia yang melibatkan eksperimen manusia terhadap orang Korea yang bertujuan untuk menciptakan monster sebagai senjata manusia.
Di musim kedua, ceritanya beralih ke Seoul saat ini, di mana pembunuhan aneh melanda kota tersebut. Chae-ok, yang selamat dari kengerian Gyeongseong, bertemu dengan Jang Ho-jae (Park Seo-jun), dan bersama-sama, mereka mengungkap hubungan yang belum selesai dan takdir yang mengikat mereka.
Musim kedua telah masuk 10 besar di 30 negara, termasuk Prancis dan Hongaria, dan menduduki peringkat kedua dalam 10 Besar serial Non-Inggris global Netflix selama dua minggu berturut-turut.
