ARIFIE,JAKARTA – Presiden Bolivia Luis Arce menampik tudingan dirinya sendiri yang menginisiasi kudeta militer.
Pernyataan ini Kamis lalu, menyusul tuduhan bahwa Arce menggerakkan kudeta untuk meningkatkan dukungan dari rakyat Bolivia.
Sehari sebelumnya, Bolivia dikejutkan dengan upaya kudeta militer yang digerakkan oleh Panglima Militer Bolivia, Jenderal Juan José Zúñiga di La Paz. Ia menyebut berniat membebaskan mantan presiden sementara Bolivia Jeanine Áñez dan Gubernur Santa Cruz, Luis Fernando Camacho.
Mendengar kabar upaya kudeta, Áñez menolak mobilisasi militer di Plaza Murillo dan menyebutnya merusak aturan konstitusional. Ia pun menyerukan agar partai pemerintahan hanya dapat disingkirkan melalui pemilu secara demokratik.
Arce mengatakan dalam konferensi pers bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa dia sendiri yang menyuruh Zuniga untuk mengadakan kudeta militer di Bolivia. Ia menyatakan tidak ingin mengorbankan rakyat Bolivia.
“Saya menampik tuduhan itu. Saya bukanlah poltikus yang berupaya mendapatkan popularitas dan memenangkan pemilu melalui pertumpahan darah rakyat Bolivia,” tegasnya, dikutip Associated Press.
Profil Luis Arce
Arce memiliki nama lengkap Luis Alberto Arce Catacora merupakan presiden ke-67 Bolivia yang sudah menjabat sejak 2020.
Dia memimpin Bolivia dengan didampingi David Choquehuanca sebagai wakil presiden (Wapres).
Selain menjadi politikus kenamaan Bolivia, Arce sebelumnya juga dikenal sebagai seorang bankir dan ekonom. Dia pernah menjadi menteri perekonomian Bolivia.
Arce pernah belajar ekonomi di Inggris. Sebagai ekonom, dia menghabiskan sebagian besar waktu untuk bekerja di bidang perbankan dan akuntansi, khususnya di bank sentral. (*)