Musim ke-2 dari serial sukses Netflix “Squid Game” menghadapi seruan boikot di Vietnam karena dialog yang merujuk pada Perang Vietnam, yang memicu kritik karena diduga memutarbalikkan sejarah. Pihak berwenang Vietnam juga memantau situasi ini dengan cermat.
Menurut outlet media pemerintah Vietnam Lao Dong pada hari Senin, Departemen Sinema Vietnam yang mengawasi film sedang meninjau apakah musim kedua “Squid Game” melanggar undang-undang film Vietnam.
Departemen tersebut mengatakan, “Jika disimpulkan bahwa serial tersebut melanggar peraturan, kami akan menangani masalah tersebut sesuai dengan hukum.” Hal ini menyusul reaksi keras yang meluas di media sosial Vietnam, dengan seruan untuk memboikot serial tersebut karena memberikan gambaran yang salah tentang sejarah negara tersebut.
Dialog kontroversial
Kontroversi tersebut bermula dari dialog yang melibatkan seorang kontestan dalam game maut tersebut. Aktor Kang Ha-neul, yang memerankan karakter Dae-ho (peserta No. 388), menjelaskan sejarah militer keluarganya, dengan mengatakan, “Ayah saya ingin saya menjadi pria sejati, jadi dia mengirim saya ke Marinir. Ayah saya adalah seorang veteran Perang Vietnam.” Kontestan lain menanggapi dengan memuji ayahnya, dengan mengatakan, “Ayahmu pastilah seorang pria terhormat.”
Pertukaran ini telah membuat marah banyak pemirsa Vietnam, yang mengkritik serial tersebut karena mengagungkan tentara Korea Selatan yang bertugas dalam Perang Vietnam.
Komentar di media sosial antara lain, “Adalah salah jika menggambarkan veteran Korea dalam Perang Vietnam sebagai tokoh terhormat,” dan “Serial ini menutupi kekejaman yang dilakukan oleh tentara Korea Selatan selama perang.”
Ada juga yang menuduh Korea Selatan munafik. “Korea Selatan menuntut permintaan maaf dan reparasi dari Jepang atas pemerintahan kolonial, namun mereka membanggakan keterlibatan militernya di Vietnam,” katanya. “Ini adalah standar ganda.”
Tuntutan boikot meningkat
Ini bukan pertama kalinya sebuah drama Korea mendapat sorotan di Vietnam. Pada tahun 2022, drama tvN “Little Women” dihapus dari Netflix Vietnam karena dituduh memutarbalikkan sejarah dan melanggar hukum setempat. Kontroversi muncul dari dialog yang menggambarkan tentara Korea Selatan mampu membunuh 20 tentara Viet Cong dan menggambarkan mereka sebagai pahlawan Perang Vietnam.
Artikel dari Hankook Ilbo ini, terbitan sejenis The Arifie.com, diterjemahkan oleh AI generatif dan diedit oleh The Arifie.com.