in

Thoriqoh Syattariyah: Asal Muasal, Syarat, dan Keistimewaannya

Thoriqoh Syattariyah: Asal Muasal, Syarat, dan Keistimewaannya


Thoriqoh Syattariyah adalah salah satu tarekat sufi yang berasal dari Timur Tengah. Tarekat ini didirikan oleh Syekh Abu al-Hasan al-Syattari pada abad ke-15. Tujuan dari Thoriqoh Syattariyah adalah untuk mengarahkan umat Islam agar lebih dekat dengan Allah SWT melalui zikir dan amalan-amalan spiritual.

Asal Muasal Thoriqoh Syattariyah

Thoriqoh Syattariyah berasal dari Syattar, sebuah kota kecil yang terletak di utara Iran. Syekh Abu al-Hasan al-Syattari adalah pendiri tarekat ini. Beliau lahir pada tahun 748 H atau 1348 M di kota Syattar. Beliau mendapatkan pendidikan agama dari ayahnya yang seorang ulama besar di Syattar.

Setelah ayahnya wafat, Syekh Abu al-Hasan al-Syattari melanjutkan studinya di kota terkenal di Iran, yaitu Isfahan. Di sana, beliau belajar di bawah bimbingan Syekh Ahmad al-Rifa’i, salah satu tokoh sufi terkenal pada masa itu.

Setelah menyelesaikan studinya, Syekh Abu al-Hasan al-Syattari kembali ke Syattar dan mulai mengajar di madrasah yang didirikan oleh ayahnya. Beliau juga mulai menyebarluaskan ajaran Thoriqoh Syattariyah di kota-kota di sekitar Syattar.

Syarat-syarat untuk bergabung dengan Thoriqoh Syattariyah

Untuk bergabung dengan Thoriqoh Syattariyah, seseorang harus memenuhi beberapa syarat. Pertama, seseorang harus beragama Islam dan memahami prinsip-prinsip dasar agama Islam. Kedua, seseorang harus memiliki niat yang tulus untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ketiga, seseorang harus memiliki guru atau murshid yang akan membimbingnya dalam beribadah dan berdzikir.

Selain itu, ada beberapa prinsip dasar yang harus dipahami oleh anggota Thoriqoh Syattariyah. Pertama, anggota tarekat harus mengikuti ajaran Islam secara kaffah (keseluruhan). Artinya, mereka harus memenuhi semua kewajiban agama, seperti shalat, puasa, zakat, dan haji. Kedua, anggota tarekat harus mengamalkan zikir secara teratur. Zikir adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperbaiki diri. Ketiga, anggota tarekat harus menghindari perbuatan yang dilarang dalam agama Islam, seperti maksiat dan dosa.

Keistimewaan Thoriqoh Syattariyah

Thoriqoh Syattariyah memiliki beberapa keistimewaan yang membuatnya menjadi salah satu tarekat sufi yang banyak diikuti oleh umat Islam. Berikut adalah beberapa keistimewaan tarekat ini:

1. Mengutamakan ajaran Islam

Thoriqoh Syattariyah mengutamakan ajaran Islam secara kaffah. Artinya, ajaran Islam harus dipahami dan diamalkan secara keseluruhan, bukan hanya sebagian saja. Tarekat ini juga menekankan pentingnya memenuhi kewajiban agama, seperti shalat, puasa, zakat, dan haji.

2. Zikir sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT

Zikir adalah salah satu amalan spiritual yang banyak dilakukan oleh anggota Thoriqoh Syattariyah. Zikir merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperbaiki diri. Dalam Thoriqoh Syattariyah, zikir dilakukan secara teratur dan diawali dengan niat yang tulus.

3. Murshid sebagai pembimbing spiritual

Murshid atau guru merupakan sosok yang sangat penting dalam Thoriqoh Syattariyah. Murshid bertugas untuk membimbing anggota tarekat dalam beribadah dan berdzikir. Murshid juga memberikan nasihat-nasihat spiritual yang dapat membantu anggota tarekat untuk memperbaiki diri.

4. Tidak memaksa anggota tarekat untuk meninggalkan dunia

Thoriqoh Syattariyah tidak memaksa anggota tarekat untuk meninggalkan dunia dan hidup dalam kesederhanaan. Anggota tarekat diizinkan untuk hidup seperti biasa asalkan mereka memenuhi kewajiban agama dan berusaha memperbaiki diri.

5. Terbuka bagi siapa saja

Thoriqoh Syattariyah terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung. Tarekat ini tidak memandang status sosial atau kekayaan anggota. Yang penting adalah niat yang tulus untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

6. Menekankan pentingnya ikhlas dan sabar

Thoriqoh Syattariyah menekankan pentingnya ikhlas dan sabar dalam beribadah dan berdzikir. Ikhlas adalah kunci utama dalam beribadah karena ibadah yang dilakukan dengan ikhlas akan lebih diterima oleh Allah SWT. Sedangkan sabar adalah sikap yang harus dimiliki oleh setiap orang dalam menghadapi cobaan dan ujian dari Allah SWT.

7. Mengajarkan pentingnya memperbaiki diri

Thoriqoh Syattariyah mengajarkan pentingnya memperbaiki diri dan menghindari perbuatan dosa. Tarekat ini menyadarkan anggota untuk selalu berusaha memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas ibadahnya.

Kesimpulan

Thoriqoh Syattariyah adalah salah satu tarekat sufi yang berasal dari Timur Tengah. Tarekat ini didirikan oleh Syekh Abu al-Hasan al-Syattari pada abad ke-15. Thoriqoh Syattariyah mengajarkan pentingnya memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui zikir dan amalan-amalan spiritual. Untuk bergabung dengan Thoriqoh Syattariyah, seseorang harus memenuhi beberapa syarat, seperti beragama Islam, memiliki niat yang tulus, dan memiliki guru atau murshid. Thoriqoh Syattariyah memiliki beberapa keistimewaan, seperti mengutamakan ajaran Islam, zikir sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT, murshid sebagai pembimbing spiritual, tidak memaksa anggota tarekat untuk meninggalkan dunia, terbuka bagi siapa saja, menekankan pentingnya ikhlas dan sabar, dan mengajarkan pentingnya memperbaiki diri.


What do you think?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Keterlibatan Indonesia dalam Isu-isu Global: Peran dan Kontribusi di Forum Internasional

Keterlibatan Indonesia dalam Isu-isu Global: Peran dan Kontribusi di Forum Internasional

Thoriqoh Alawiyah: Konsep, Falsafah, dan Praktiknya dalam Kehidupan

Thoriqoh Alawiyah: Konsep, Falsafah, dan Praktiknya dalam Kehidupan